Palestina dalam Pandangan Islam memiliki kedudukan istimewa yang tidak hanya berkaitan dengan sejarah peradaban, tetapi juga dengan ajaran tauhid, ibadah, dan persatuan umat. Tanah yang diberkahi ini bukan sekadar wilayah politik, melainkan simbol keyakinan, identitas, dan amanah yang Allah titipkan kepada umat Islam. Maka, membela Palestina bukan sekadar persoalan kemanusiaan, tetapi juga bagian dari ibadah dan kewajiban syar’i yang melekat pada setiap Muslim.
Palestina dalam Pandangan Islam: Tanah yang Diberkahi
Al-Qur’an secara jelas menyebut Palestina sebagai tanah yang diberkahi. Dalam Surah Al-Isra ayat 1, Allah menyebut peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah ﷺ yang dimulai dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis. Ayat ini menegaskan bahwa Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya adalah tanah penuh berkah.
Selain itu, banyak ulama menegaskan bahwa keberkahan ini meliputi dua aspek: keberkahan spiritual karena menjadi pusat turunnya wahyu dan keberkahan material karena tanahnya subur serta strategis dalam peradaban. Oleh sebab itu, Palestina dalam Pandangan Islam tidak bisa dipisahkan dari identitas umat Islam secara global.
Masjid Al-Aqsha: Simbol Iman dan Persatuan Umat
Salah satu alasan Palestina begitu penting adalah karena di sanalah berdiri Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam sebelum dipindahkan ke Ka’bah. Tempat ini juga menjadi lokasi Rasulullah ﷺ memimpin para nabi dalam shalat pada malam Isra’ Mi’raj, yang melambangkan kepemimpinan spiritual beliau atas seluruh umat terdahulu dan yang akan datang.
Masjid Al-Aqsha bukan hanya bangunan, melainkan simbol persatuan iman. Setiap ancaman terhadapnya berarti ancaman terhadap kehormatan Islam itu sendiri. Inilah mengapa Palestina dalam Pandangan Islam selalu dihubungkan dengan kewajiban membela, menjaga, dan melestarikannya sebagai amanah suci.
Perjuangan Palestina dalam Perspektif Syariat
Membela Palestina adalah bagian dari jihad fi sabilillah dalam arti luas. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa umat Islam adalah bagaikan satu tubuh; jika satu bagian sakit, maka seluruh tubuh merasakannya. Kondisi rakyat Palestina yang ditindas seharusnya menjadi rasa sakit kolektif bagi umat Islam di seluruh dunia.
Dalam syariat, membela saudara seiman yang dizalimi merupakan kewajiban. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah ﷺ: “Tolonglah saudaramu, baik ia dalam keadaan menzalimi atau dizalimi.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana menolongnya jika ia menzalimi?” Beliau menjawab, “Cegah dia dari kezalimannya, itulah bentuk menolongnya.” (HR. Bukhari).
Maka, Palestina dalam Pandangan Islam adalah cermin sejauh mana umat ini mampu menjalankan perintah Allah untuk menegakkan keadilan dan melawan penindasan.
Palestina sebagai Simbol Keteguhan Iman
Di balik penderitaan yang tiada henti, rakyat Palestina justru menunjukkan keteguhan iman yang luar biasa. Mereka tetap melaksanakan shalat di Masjid Al-Aqsha meski berada di bawah penjagaan ketat. Anak-anak belajar Al-Qur’an di balik reruntuhan. Para ibu menyiapkan makanan seadanya sambil menanamkan keberanian pada anak-anak mereka.
Fenomena ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam di seluruh dunia. Palestina dalam Pandangan Islam bukan hanya tentang kewajiban membela, tetapi juga tentang mengambil inspirasi dari keteguhan hati mereka dalam mempertahankan iman.
Amanah Umat: Membela Tanah Suci Bukan Pilihan, Tapi Kewajiban
Palestina bukan sekadar isu politik internasional. Bagi umat Islam, Palestina adalah amanah. Allah telah memilih tanah ini sebagai bagian dari perjalanan spiritual Rasulullah ﷺ, dan setiap Muslim memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk menjaganya.
Membela Palestina berarti:
- Menjaga kehormatan Masjid Al-Aqsha.
- Melindungi hak-hak saudara seiman yang terzalimi.
- Menegakkan nilai keadilan yang menjadi inti ajaran Islam.
Karena itu, Palestina dalam Pandangan Islam adalah panggilan iman yang tidak boleh diabaikan.
Peran Indonesia dalam Solidaritas Palestina
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki posisi strategis dalam mendukung perjuangan Palestina. Dukungan ini telah nyata sejak Konferensi Asia Afrika 1955, di mana Presiden Soekarno menegaskan pentingnya membela kemerdekaan Palestina. Hingga kini, berbagai organisasi sosial, termasuk Laju Peduli, terus menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa pangan, obat-obatan, pendidikan, dan program anak yatim.
Keterlibatan Indonesia adalah bukti nyata bahwa Palestina dalam Pandangan Islam bukan sekadar retorika, tetapi telah menjadi aksi solidaritas yang mengakar dalam jiwa bangsa.
Cara Umat Islam Menunjukkan Kepedulian
Meskipun kita jauh dari tanah Palestina, ada banyak cara untuk menunjukkan kepedulian:
- Bersedekah untuk Palestina – melalui lembaga resmi dan terpercaya, sedekah kita bisa menjadi penyambung kehidupan saudara di Gaza dan Tepi Barat.
- Doa dan dukungan moral – Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa doa adalah senjata mukmin. Doa tulus untuk keselamatan rakyat Palestina adalah bentuk nyata solidaritas spiritual.
- Menyebarkan kesadaran – berbicara dan menulis tentang Palestina agar isu ini tetap hidup di hati umat Islam.
- Advokasi kemanusiaan – mendukung kebijakan yang adil dan menentang segala bentuk penindasan terhadap rakyat Palestina.
Langkah-langkah ini sejalan dengan makna Palestina dalam Pandangan Islam, yaitu menjaga amanah suci dengan aksi nyata.
Harapan untuk Masa Depan Palestina
Meski penuh derita, masa depan Palestina tetap menyimpan harapan. Anak-anak Palestina yang berjuang untuk belajar, para pemuda yang berdiri kokoh membela tanah air, dan doa umat Islam di seluruh dunia menjadi energi untuk kebangkitan.
Dengan dukungan berkelanjutan, baik melalui doa maupun aksi nyata, Palestina akan tetap tegak sebagai simbol iman dan perjuangan. Umat Islam percaya bahwa janji Allah adalah benar: setelah kesulitan, pasti ada kemudahan.
Kesimpulan
Palestina dalam Pandangan Islam adalah tanah yang diberkahi, simbol persatuan umat, dan amanah suci yang harus dijaga. Membela Palestina bukan hanya pilihan moral, tetapi kewajiban syar’i yang melekat pada setiap Muslim. Melalui doa, sedekah, dan solidaritas nyata, umat Islam dapat membuktikan bahwa mereka tidak berpaling dari amanah ini.
Indonesia, dengan seluruh potensi kemanusiaannya, terus memainkan peran penting dalam mendukung Palestina. Dan pada akhirnya, perjuangan membela Palestina adalah perjuangan membela kehormatan Islam itu sendiri.
Baca Juga:
- Palestina dan Solidaritas Umat Islam: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?
- Bersama Yatim Palestina: Dari Donasi Menjadi Harapan Baru
- Anak-Anak Palestina: Generasi Kuat di Tengah Derita
- Genosida Palestina dalam Perspektif Hak Asasi Manusia
- Dari Indonesia untuk Yatim Palestina: Jembatan Kebaikan Tanpa Batas
Infaq Gandum Palestina — Di tengah krisis yang mencekik, gandum menjadi kebutuhan pokok yang sangat sulit dijangkau oleh warga Palestina. Anak-anak, ibu, hingga lansia berjuang untuk bertahan hidup dengan keterbatasan pangan yang ada. Mari hadir sebagai penolong, dengan infaq gandum kita bisa menguatkan mereka melewati hari-hari penuh ujian. Setiap butir gandum yang sampai, insyaAllah jadi saksi amal kebaikan kita. KLIK DI SINI untuk berdonasi atau klik gambar di bawah ini.
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Atau Kunjungi www.lajupeduli.org untuk mendapatkan artikel terupdate tentang Palestina
- Jangan lupa ikuti sosial media kami