Laju Peduli

Birrul Walidain: 8 Cara Berbakti kepada Orang Tua dalam Kehidupan Sehari-hari

Birrul Walidain

Pendahuluan

Dalam Islam, konsep Birrul Walidain atau berbakti kepada kedua orang tua memiliki posisi yang sangat mulia. Bahkan dalam Al-Qur’an, perintah untuk berbakti kepada orang tua seringkali disandingkan dengan perintah untuk menyembah Allah SWT. Artikel ini akan membahas bagaimana Birrul Walidain dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta pentingnya menjaga sikap, perkataan, dan tindakan terhadap orang tua sebagai bentuk ibadah dan wujud cinta kasih.

Apa Itu Birrul Walidain?

Secara bahasa, birr berarti kebaikan, dan walidain berarti kedua orang tua. Jadi, Birrul Walidain berarti berbuat baik kepada kedua orang tua. Dalam konteks syariat Islam, berbuat baik ini tidak hanya terbatas pada ucapan, tetapi juga tindakan, sikap, dan perhatian yang diberikan kepada orang tua, baik mereka masih hidup maupun telah wafat.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 23:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”

Mengapa Birrul Walidain Sangat Penting?

Islam memandang berbakti kepada orang tua sebagai salah satu amal yang paling dicintai oleh Allah. Rasulullah SAW pernah ditanya, “Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Beliau menjawab, “Salat tepat pada waktunya,” kemudian ditanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.”

Dengan demikian, Birrul Walidain bukan sekadar tindakan sosial atau etika, melainkan bentuk ibadah dan cerminan akhlak mulia seorang Muslim. Allah SWT juga menekankan pentingnya menghormati dan tidak menyakiti hati orang tua, walaupun hanya dengan ucapan “ah” sekalipun.

Bentuk Birrul Walidain dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Mengucapkan kata-kata yang lembut Jangan pernah membentak atau berkata kasar kepada orang tua. Sapa mereka dengan penuh kasih dan kesantunan.
  2. Mendengarkan dan menghargai nasihat mereka Orang tua sering kali memberikan nasihat berdasarkan pengalaman hidup. Dengarkan dengan seksama dan hormati pendapat mereka.
  3. Membantu pekerjaan rumah Tindakan sederhana seperti membantu menyapu, mencuci piring, atau belanja kebutuhan rumah bisa menjadi bentuk nyata berbakti.
  4. Mengutamakan kebutuhan mereka Utamakan kebutuhan dan kenyamanan orang tua, baik secara fisik, emosional, maupun finansial.
  5. Mendoakan orang tua Bahkan ketika mereka telah tiada, doa anak yang saleh akan menjadi cahaya di alam kubur mereka. Doa seperti “Rabbighfir li wa liwalidayya” menjadi amalan rutin yang sangat dianjurkan.
  6. Tidak membuat mereka bersedih Hindari perilaku yang membuat hati orang tua sakit. Buatlah mereka merasa dihargai dan dicintai.
  7. Menjaga nama baik keluarga Perilaku kita sebagai anak mencerminkan orang tua. Maka dari itu, jaga kehormatan mereka dengan sikap dan tindakan yang mulia.
  8. Memberi hadiah atau kejutan kecil Hal-hal sederhana seperti membawakan makanan kesukaan atau memberikan hadiah kecil bisa membuat orang tua merasa disayangi.

Birrul Walidain dalam Kondisi Modern

Di era modern, banyak anak yang tinggal berjauhan dengan orang tua karena alasan pekerjaan atau pendidikan. Namun, teknologi bisa menjadi sarana untuk tetap menjaga Birrul Walidain:

  • Rutin menelpon atau video call
  • Mengirim bantuan keuangan secara berkala
  • Meluangkan waktu untuk pulang atau berlibur bersama
  • Mengajak mereka ke pengajian atau acara keagamaan secara daring

Selain itu, kita juga bisa membantu orang tua mengikuti perkembangan zaman seperti mengajari penggunaan ponsel pintar atau media sosial agar mereka tidak merasa tertinggal dan tetap terhubung dengan keluarga.

Kisah Teladan Birrul Walidain

Salah satu kisah yang sangat inspiratif adalah dari Uwais al-Qarni. Meskipun tidak pernah bertemu langsung dengan Rasulullah, namanya disebut sebagai penghuni surga karena baktinya kepada ibunya yang sakit. Ia rela tidak ikut berhijrah demi merawat ibunya dan hanya meminta doa restu untuk berbuat baik.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa ridha orang tua sangat menentukan keberkahan hidup seorang anak, bahkan lebih dari pencapaian duniawi.

Penutup

Birrul Walidain bukanlah amalan yang musiman atau dilakukan hanya saat orang tua sakit atau tua. Ini adalah bentuk ibadah yang terus menerus, yang mencerminkan ketulusan cinta dan tanggung jawab seorang anak. Dengan menjadikan Birrul Walidain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada orang tua, tapi juga kepada ridha Allah SWT.

Jika kita ingin hidup penuh berkah dan tenang, maka berbakti kepada orang tua adalah salah satu jalan utamanya. Semoga Allah SWT menjadikan kita anak-anak yang berbakti dan diberi kesempatan membahagiakan kedua orang tua, di dunia dan akhirat.


Salurkan Sedekah Jariyah Melalui Laju Peduli

Percayakan infaq, sedekah, dan donasimu kepada Laju Peduli, lembaga sosial terpercaya yang telah menyalurkan ribuan jutaan bantuan di pelosok negeri. Proses mudah, transparan, dan sesuai syariat. Dapatkan laporan dokumentasi setelah penyaluran.
➡️ Kunjungi donasi.lajupeduli.org untuk Donasi Online sekarang juga!
atau klik tombol Sedekah dibawah ini! Praktis. Amanah. Sesuai Syariat.

Birrul Walidain

sedekah jariyah untuk orang tua

 

 

 

Baca Juga :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top