Banyak yang mengira ketika kita menginjak umur “20” tahun itu adalah masa yang masih jauh untuk hidup serius mengejar impian. Tapi tidak dengan satu orang pemuda yang lahir pada 30 Maret 1432. Ia bernama Muhammad Al Fatih atau yang biasa orang Turki sebut sebagai Mehmed II. Seorang pemuda yang berhasil membuktikan hadits Rasulullah dan impiannya menjadi pemimpin terbaik.
Mehmed II lahir di kota Edirne, dahulu sebagai ibu kota dari kesultanan Utsmaniyah. Ia merupakan anak dari sultan Murad II yang merupakan salah satu sultan dari kesultanan Utsmaniyah.
Mehmed II dikenal sebagai orang yang sangat cerdas dan pakar di bidang kemiliteran, ilmu pengetahuan, matematika, dan menguasai delapan bahasa saat berumur 21 tahun. Ketika ia kecil Mehmed muda memiliki sikap dan sifat yang keras dan cukup nakal, hingga ayahnya sultan Murad II memanggil guru yang tegas untuk mendidik anaknya.
Syekh Ahmad ibn Ismail al Kurani namanya, salah satu seorang guru yang membentuk Mehmed II memiliki pribadi yang hebat hingga ia dijuluki sebagai seorang penakluk dan pemimpin terbaik. Mehmed muda selalu diberi motivasi oleh guru-nya melalui sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
“Sesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu“. (HR. Imam Ahmad)
Berulang – ulang gurunya selalu memotivasi Mehmed muda dengan sabda Rasulullah hingga ia tumbuh menjadi sosok hebat yang siap memimpin umat. Saat berusia belasan tahun Mehmed muda di amanahkan untuk memimpin kesultanan Ustmaniyah. Namun pada periode pertama masa kekuasaan Mehmed II, Utsmaniyah diserang oleh kerajaan Hungaria.
Waktu itu Mehmed II memerintahkan ayahnya Murad II untuk naik tahta, tetapi ayahnya menolak. Sebagai balasan Mehmed II menulis surat untuk ayahnya yang isinya.
“Bila Ayah adalah sultan, datanglah dan pimpinlah pasukan Ayah. Bila aku adalah sultan, aku memerintahkan Ayah untuk datang dan memimpin pasukan ku.”
Melalui surat ini kemudian Murad II datang dan memimpin pasukan, dengan mudah mengalahkan pasukan gabungan Hungaria-Polandia. Mehmed II kemudian belajar dari pengalaman pertamanya ketika memimpin kesultanan Utsmaniyah.
Muhammad Al Fatih Kembali Memimpin
Mehmed II kembali naik takhta di tahun 1451 M ketika berumur 21 tahun, ia memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Konstantinopel hingga ia memperkuat angkatan lautnya untuk bersiap menaklukan kota yang sudah dijanjikan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.
Kemudian pada tahun 1453 Mehmed II memulai pengepungan Konstantinopel dengan kekuatan 80.000 hingga 200.000 pasukan, kereta api artileri, dan 320 kapal.
Penaklukan dimulai pada awal April 1453. Benteng Konstantinopel masih kokoh walaupun terus ditembak dengan meriam besar yang dibuat oleh Orban, insinyur dari Transilvania.
Hampir satu bulan penuh pengepungan Konstantinopel tidak membuahkan hasil. Namun pada 22 April 1453 Mehmed II memiliki ide yang tidak masuk akal tetapi ide ini menjadi alasan melemahnya tembok tebal Konstantinopel.
Mehmed II memiliki ide untuk menarik 80 kapal melewati bukit besar dari selat bosporus yang ditarik oleh ribuan manusia sejauh satu mil. Dengan keadaan demikian, romawi memfokuskan pasukan mereka di benteng dekat laut mengakibatkan lemahnya pertahanan pada benteng utama.
Setelah 57 hari pengepungan. Pada 29 Mei 1435 Konstantinopel berhasil ditaklukan oleh umat Muslim yang membenarkan sabda Rasulullah dan menjadi saksi lahirnya pemimpin terbaik!
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Atau Kunjungi www.lajupeduli.org untuk mendapatkan artikel terupdate tentang Palestina
- Palestina dalam kondisi darurat!! kuatkan Palestina dengan, Klik Disini.