Niat Sholat Nisfu Syaban menjadi salah satu hal penting yang perlu diketahui bagi umat Islam yang ingin menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan ibadah. Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam istimewa yang penuh dengan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Dalam Islam, malam ini sering dijadikan momen untuk memperbanyak doa, dzikir, serta melaksanakan sholat sunnah sebagai bentuk penghambaan kepada Allah. Artikel ini akan membahas secara lengkap niat sholat Nisfu Syaban, tata cara pelaksanaannya, serta doa setelah sholat agar mendapatkan manfaat maksimal dari malam penuh berkah ini.
1. Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriyah. Malam ini diyakini sebagai salah satu malam di mana Allah SWT mengampuni dosa hamba-hamba-Nya yang bertobat dan berdoa dengan penuh keikhlasan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah melihat pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mengisi malam ini dengan memperbanyak ibadah, termasuk sholat sunnah, membaca Al-Qur’an, serta memohon ampunan kepada Allah SWT.
2. Niat Sholat Nisfu Syaban
Sholat Nisfu Syaban termasuk dalam kategori sholat sunnah yang dikerjakan untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Biasanya, sholat ini dilakukan dengan dua rakaat, empat rakaat, atau lebih, tergantung pada kemampuan masing-masing individu.
Berikut adalah bacaan niat sholat Nisfu Syaban:
اُصَلِّي سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
“Usholli sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunnah karena Allah Ta’ala.”
Jika ingin lebih spesifik untuk sholat Nisfu Syaban dua rakaat, niatnya bisa sebagai berikut:
اُصَلِّي سُنَّةً لِّيلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Usholli sunnata lailata nisfi sya’bana rak‘ataini lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunnah pada malam Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Sholat ini bisa dilakukan secara sendiri (munfarid) di rumah atau berjamaah di masjid, tergantung pada kondisi dan kemudahan masing-masing.
3. Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Sholat Nisfu Syaban dikerjakan seperti sholat sunnah pada umumnya, dengan urutan sebagai berikut:
- Takbiratul Ihram, membaca niat di dalam hati.
- Membaca doa iftitah (disunnahkan).
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca surat pendek, dianjurkan membaca surat Yasin atau surat lain seperti Al-Ikhlas.
- Rukuk, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud.
- Melanjutkan rakaat kedua dengan membaca Al-Fatihah dan surat pendek.
- Tasyahud akhir dan salam.
Sholat ini bisa dilakukan dalam beberapa rakaat sesuai dengan keinginan dan kemampuan masing-masing. Ada yang mengerjakan dua rakaat, empat rakaat, atau lebih sebagai bentuk ibadah tambahan di malam Nisfu Syaban.
4. Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban
Setelah melaksanakan sholat Nisfu Syaban, sangat dianjurkan untuk membaca doa dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan ampunan, keberkahan, dan kemudahan dalam kehidupan. Berikut adalah salah satu doa yang bisa dibaca:
اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ وَأَمَانَ الْخَائِفِينَ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَى فِي الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِي أُمّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِى وَاقْتَارِ رِزْقِي وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ ام الكِتَابِ الهِي بِالتَّجَلَّى الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. أَمِيْنَ
Arab Latin: “Allaahumma yaa dzal manni walaa yamunnu ‘alaika yaa dzal jalali wal ikraam, yaa dzath-thauli wal in’aam laa ilaha illaa anta, dzhahral laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanal khaaʻifin. Allaahumma in kunta katabtanii ‘indaka fi ummil kitaabi syaqiyyan au mahruuman au mathruudan au muqtarran ‘alayya fir-rizqi famhu. Allaahumma bi fadlika fi ummil kitaabi syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waiq taari rizqii wa ats-bitnii ‘indaka fi ummil kitaabi sa’iidan marzuuqan muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulukal haqqu fi kitaabikal munzali ‘alaa nabiyyikal mursali, yamhullaahu maa yasyaaʻu wa yutsbitu wa ‘indahu ummul kitaabi. Ilaahii bittajallil a’dzhami fi lailatin nishfi min syahri sya’baanal mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubramu ishrif ‘annii minal balaaʻi maa a’lamu wa maa laa a’lamu wa anta ‘allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar rahimiin. Wa shallallahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallama. Aamiin.”
Artinya: Ya Allah, Dzat Pemilik anugerah, bukan penerima anugerah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai Dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah. Ya Allah, dengan anugerah-Mu, dari Ummul Kitab, akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sungguh Engkau telah berfirman, dan firman-Mu pasti benar, dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan melalui lisan Nabi-Mu yang terutus: Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab. Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak pada malam pertengahan bulan Syaban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan selawat dan salam kepada junjungan kami, Muhammad, beserta keluarga dan para sahabat beliau. Aamiin.
Selain doa di atas, umat Islam juga dianjurkan untuk membaca istighfar, shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ, serta doa-doa pribadi yang mencerminkan kebutuhan dan harapan masing-masing.
5. Menghidupkan Malam Nisfu Syaban dengan Ibadah Lain
Selain sholat sunnah dan doa, umat Islam juga bisa mengisi malam Nisfu Syaban dengan berbagai ibadah lainnya, seperti:
- Membaca Al-Qur’an, terutama surat Yasin yang bisa dibaca tiga kali dengan niat yang berbeda.
- Bersedekah kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan.
- Memohon ampunan dengan memperbanyak istighfar.
- Memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Malam Nisfu Syaban adalah waktu yang tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan memohon keberkahan hidup.
Kesimpulan
Niat Sholat Nisfu Syaban merupakan bagian penting dari ibadah sunnah yang dianjurkan untuk menghidupkan malam penuh berkah ini. Dengan melaksanakan sholat sunnah, membaca doa setelah sholat, dan mengisi malam Nisfu Syaban dengan ibadah lainnya, umat Islam bisa mendapatkan keberkahan, ampunan, serta kemudahan dalam hidup. Semoga dengan niat yang ikhlas dan ibadah yang tulus, Allah SWT memberikan kita rahmat-Nya di malam Nisfu Syaban. Aamiin.
Baca Juga :
- Mengenal Lebih Dekat 5 Rukun Islam: Pilar Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim
- Berikut Ini Tata cara Sedekah Online Di Laju Peduli
- Keutamaan Bulan Syaban dalam Islam: Bulan Istimewa Penuh Berkah
- Doa-Doa di Bulan Sya’ban: Kumpulan Doa dari Al-Qur’an dan Hadits yang Dianjurkan
- Kisah Rasulullah di Bulan Sya’ban: Ibadah dan Keutamaan yang Bisa Kita Teladani
#BayarFidyahTebarKebaikan — Jangan biarkan utang puasa menghalangi keberkahan. Tunaikan fidyah, ringankan beban sesama, dan sebarkan kebaikan. Mari #SahabatHebatLaju kita wujudkan kepedulian dengan KLIK DI SINI atau klik gambar di bawah ini!
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Atau Kunjungi www.lajupeduli.org untuk mendapatkan artikel terupdate tentang Palestina
- Jangan lupa ikuti sosial media kami