Berlomba dalam Berqurban: Keteladanan Sahabat Nabi dalam Mencintai Allah
Kata kunci “Berlomba dalam Berqurban” bukan sekadar frasa inspiratif, tetapi juga semangat yang terpancar dari kisah para sahabat Nabi Muhammad ﷺ. Mereka tidak hanya menjalankan ibadah qurban sebagai kewajiban, tetapi juga menjadikannya medan kompetisi cinta kepada Allah. Artikel ini akan membahas kisah nyata dari sahabat-sahabat utama seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan dalam berlomba melakukan qurban, serta pelajaran berharga yang bisa kita ambil darinya.
Apa Itu Berqurban dalam Islam?
Berqurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak pada hari raya Iduladha (10 Dzulhijjah) dan hari tasyrik (11–13 Dzulhijjah) sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ibadah ini merupakan sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim yang mampu.
Allah SWT berfirman:
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)
Berqurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga melambangkan ketundukan total kepada Allah, seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Berlomba dalam Berqurban: Abu Bakar vs Umar
Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar adalah sahabat Nabi yang dikenal karena kedermawanan dan ketulusannya. Ketika ada seruan untuk menginfakkan harta demi perjuangan Islam, ia membawa seluruh hartanya. Rasulullah ﷺ bertanya, “Apa yang kamu sisakan untuk keluargamu?” Abu Bakar menjawab, “Allah dan Rasul-Nya.”
Dalam konteks berqurban, semangat Abu Bakar tidak jauh berbeda. Ia menyumbang dan menyembelih hewan terbaik yang ia miliki sebagai bentuk ketundukan dan pengorbanan maksimal.
Kisah Umar bin Khattab
Umar bin Khattab pun tak kalah dalam semangat berqurban. Ketika mendengar Abu Bakar membawa seluruh hartanya, Umar yang sebelumnya telah membawa setengah dari hartanya merasa kalah. Ia berkata, “Aku tidak akan pernah bisa mengalahkan Abu Bakar.”
Namun dari kisah ini, kita belajar bahwa kedua sahabat ini tidak bersaing karena riya atau ingin menang semata, melainkan karena ingin menunjukkan siapa yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Utsman bin Affan: Qurban dan Sumur Raumah
Utsman bin Affan dikenal sangat dermawan. Salah satu kisah terkenal adalah saat ia membeli sumur Raumah untuk kepentingan umat Islam di Madinah. Dalam konteks qurban, Utsman juga dikenal menyembelih ratusan ekor unta di zaman kekhalifahannya.
Qurban Utsman bukan hanya soal jumlah, tetapi niat tulus dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Ia ingin memastikan bahwa setiap orang merasakan kebahagiaan di hari raya.
Pelajaran Cinta kepada Allah dari Para Sahabat
1. Mengutamakan Akhirat daripada Dunia
Para sahabat Nabi tidak memandang qurban sebagai beban, tapi sebagai peluang untuk menabung pahala. Mereka rela mengorbankan harta terbaik karena yakin bahwa balasannya lebih baik di akhirat.
2. Ikhlas dan Tawakal
Abu Bakar menyerahkan seluruh hartanya bukan untuk dipuji, tetapi karena yakin bahwa Allah akan mencukupi. Inilah bentuk tawakal sejati.
3. Kompetisi dalam Kebaikan
Allah SWT berfirman:
“Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.” (QS. Al-Baqarah: 148)
Berqurban adalah salah satu bentuk kebaikan yang patut dilombakan. Jika sahabat Nabi saja berlomba-lomba dalam berqurban, mengapa kita tidak?
4. Menyebarkan Kebahagiaan
Qurban bukan hanya ritual, tetapi juga bentuk berbagi. Dengan qurban, kita menyebarkan kebahagiaan kepada fakir miskin, tetangga, dan masyarakat luas.
Tips Menghidupkan Semangat Berlomba dalam Berqurban
1. Niat yang Lurus
Niatkan qurban sebagai bentuk cinta dan ketundukan kepada Allah, bukan karena ingin dipuji.
2. Pilih Hewan Terbaik
Pilih hewan qurban yang sehat dan sesuai syarat. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai kebaikan.” (HR. Muslim)
3. Ajak Keluarga dan Teman
Buat gerakan bersama, seperti patungan qurban atau ajakan untuk berqurban di daerah yang membutuhkan.
4. Gunakan Layanan Qurban Online yang Amanah
Jika tidak bisa menyembelih sendiri, gunakan layanan qurban online yang terpercaya. Pastikan laporan, dokumentasi, dan penyaluran dilakukan secara transparan.
5. Jangan Tunda Niat Baik
Semakin dini kita meniatkan dan mempersiapkan qurban, semakin besar kesempatan untuk berkontribusi lebih luas.
Ayo Berqurban Bersama Laju Peduli
Ingin mengikuti jejak para sahabat Nabi dalam berlomba dalam qurban? Kamu bisa menyalurkan qurbanmu melalui Laju Peduli, lembaga terpercaya yang memastikan setiap hewan disembelih sesuai syariat dan didistribusikan tepat sasaran. Yuk, tunaikan qurbanmu sekarang dan sebarkan cinta kepada Allah dan sesama!
Penutup
“Berlomba dalam Berqurban” bukan hanya tentang siapa yang paling banyak menyumbang, tetapi siapa yang paling tulus dan sungguh-sungguh dalam mencintai Allah. Mari hidupkan kembali semangat para sahabat Nabi dalam menyambut Iduladha, dengan menjadikan qurban sebagai ajang pembuktian cinta dan ketaatan kita kepada Sang Pencipta.
- Tulis pengalamanmu di kolom komentar jika pernah menitipkan qurban secara online!
- Atau kunjungi www.lajupeduli.org untuk mendapatkan artikel-artikel terbaru dan informasi terkini lainnya.
- Jangan lupa ikuti sosial media kami