Jika kita lihat sosial eksperimen di sosial media yang menguji pengetahuan tokoh pahlawan Islam dari anak-anak muda hasilnya sangat miris. Banyak diantara kalangan muda justru tidak tahu dan tidak kenal dengan tokoh – tokoh dan pahlawan dari agama mereka sendiri.
Pada artikel ini akan membahas 2 pahlawan yang berjasa membebaskan Al-Quds yang bisa menjadi contoh bagi kehidupan kita. Ada 2 tokoh hebat yang mencatatkan sejarah sebagai pahlawan pembebas Al-Quds ialah Umar ibn Khattab dan Salahuddin Al Ayyubi.
Pahlawan Umar Ibn Khattab
Pahlawan pertama, siapa lagi yang tidak kenal dengan satu sosok hebat, dan pemberani ini. Salah seorang sahabat yang memiliki julukan sebagai Al-Faruq artinya orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Sosok Umar umumnya dikenal memiliki kepribadian yang keras dan tegas bahkan ada satu kisah ketika umar bertemu dengan syaitan laknatullah, ia justru bergulat dengan syaitan.
Selain itu dahulu umar juga sangat memusuhi umat Islam bahkan sampai ia berniat ingin menghabisi Rasulullah, namun doa Rasulullah dikabulkan lebih cepat ketika beliau berdoa kepada Allah SWT agar semakin dimuliakannya agama Islam dengan hadirnya salah satu diantara dua orang tokoh pembesar di kota Makkah yang menjadi seorang muslim.
Dua tokoh tersebut diantaranya ialah Abu jahal dan Umar yang namanya disebutkan didalam doa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam.
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang yang lebih Engkau
cintai dari kedua laki-laki ini: Abu Jahal atau Umar bin Khattab.”
(HR. Tirmidzi no. 3681).
Dan Ternyata doa Rasulullah yang berakhir sebagai pemenang dibanding niat buruk Umar yang ingin menghabisi-nya. Umar, ia menerima Islam di umurnya yang ke 39 tahun. Ketika ia sedang berjalan sambil membawa pedang yang terhunus yang bersiap untuk membunuh Rasulullah. Namun semua niatnya padam dan hangus setelah ia mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh saudarinya sendiri. Ketika itulah ia menjadi mualaf dan menerima Islam kedalam hatinya.
Singkatnya ketika beliau diangkat menjadi khulafaur rasyidin yang ke 2 banyak ekspansi dan perluasan wilayah Islam. Mulai dari afrika utara hingga sampai ke persia , dan pada akhirnya mulai mengepung dan ingin menguasai bumi Syam dan Yerusalem.
636–637 Masehi terjadilah pengepungan di daerah Syam hingga Yerusalem. Umat muslim dengan kekuatan kurang lebih 20.000 berhasil melumpuhkan tentara Byzantium Romawi. Hasil dari perang itu ialah Palestina dan bumi Syam jatuh di bawah kepemimpinan Islam dimasa Umar ibn Khattab. Penaklukan berjalan damai dan kaum Nasrani hidup aman dan damai, tidak ada gereja yang hancur sedikit pun dari pengepungan ini.
Hingga akhir kepemimpinannya Umar berhasil menaklukan kurang lebih 4.050 kota yang ada di sekitar timur tengah. Umar yang dahulu sangat membenci Islam, di sisa hidupnya ia hadirkan cahaya Islam ke dalam hatinya dan menjadi generasi terbaik di zamannya.
Sultan Hebat Salahuddin Al Ayyubi
Pahlawan Islam yang ke 2, ia sering disebut sebagai saladin atau nama lengkapnya ialah Salahuddin Al Ayyubi, ia lahir di Tikrit, Irak pada tahun 1138 M. Kondisi umat Islam di masa kelahiran Salahuddin Al Ayyubi sangat lemah dan terpecah belah, mulai dari munculnya kerajaan – kerajaan kecil yang memisahkan diri dari kekhalifahan Abbasiyah, pertempuran saudara sesama kerajaan Islam dan direbutnya Yerusalem oleh pasukan Salib.
Namun di masa itu ada satu sosok yang menginspirasi Salahuddin Al Ayyubi ia adalah Nuruddin Zanki, seorang pemimpin hebat yang sangat disegani oleh tentara salib. Pribadi yang hebat, tegas dan berani dalam menolak apapun bentuk kerjasama dengan tentara salib inilah yang menjadi contoh bagi Salahuddin muda.
Hingga singkatnya Salahuddin diangkat menjadi orang kepercayaan Nuruddin Zanki. Ketika itu mulai muncul kembali harapan persatuan umat di tangan 2 pemimpin hebat ini, namun tak selang lama di tahun 1174 M Nuruddin Zanki wafat di umurnya yang ke 59 tahun karena demam tinggi dan komplikasi peritonsillar abscess. Cita – cita Nuruddin Zanki yang ingin membebaskan Yerusalem terpaksa pupus, namun Salahuddin melanjutkan estafet perjuangannya hingga dan membawa kembali persatuan umat dikala itu.
20 September 1187 berlangsung pengepungan Yerusalem di bawah komando Salahuddin Al Ayyubi. Pengepungan berlangsung selama satu bulan penuh dan menghasilkan jatuhnya kembali Yerusalem di pangkuan Islam pad 2 Oktober 1187.
Jatuhnya Yerusalem menjadi bukti bahwa Islam ketika itu tidak menindas dan merendahkan keyakinan yang berbeda dari Islam bahkan ketika itu kaum Nasrani atau Kristen di beri 2 pilihan oleh Salahuddin ia diberi kemerdekaan dan tinggal di Yerusalem yang di bawah kepemimpinan Islam atau ia diberi kesempatan untuk pergi ke kerajaan Kristen terdekat dengan jaminan mereka akan dikawal dengan aman oleh pasukan Muslim.
Dari dua sosok di atas tergambar jelas bagi kita selain ambisi dibutuhkan juga ketenangan dalam menggapai tujuan dan cita-cita kita. Umar dengan ketegasannya dan Salahuddin dengan kelembutan hatinya mereka berdua dapat merebut kembali kota suci di pangkuan umat terbaik dimasanya. Yang pasti tujuan mereka tercapai bukan karena diri mereka sendiri, tapi karena ketaatan mereka kepada sang pencipta.
Aku meminta kekuatan dan Allah memberikanku kesulitan untuk membuatku semakin kuat, Aku meminta kebijaksanaan dan Allah memberikanku permasalahan untuk ku selesaikan, Aku meminta kemakmuran dan Allah memberiku kecakapan dan energi untuk bekerja, Aku meminta keberanian dan Allah memberikanku rintangan untuk kuatasi, Aku meminta cinta dan Allah memberikanku orang-orang yang dalam masalah untuk kutolong, Aku meminta kemurahan hati dan Allah memberikanku kesempatan
-Salahuddin Al Ayyubi-
- Jika Kamu suka dengan artikel ini, silahkan share melalui Media Sosial kamu.
- Atau Kunjungi www.lajupeduli.org untuk mendapatkan artikel terupdate tentang Palestina
- Jika Kamu ingin berdonasi untuk Palestina, Silahkan Klik Disini.